MERAIH FITRAH DIBULAN FITRI

MERAIH FITRAH DIBULAN FITRI
Oleh dr H Syahyuril

Alhamdulillah, dengan Rahmat dan kasih sayangNya saat ini  kita sudah berada dibulan Syawal, bulan dimana ummat Islam sedang merasakan kemenangan setelah berjuang mengendalikan hawa nafsu di bulan Ramadhan satu bulan penuh. Perjuangan mengendalikan hawa nafsu bukanlah perjuangan ringan dan mudah, tapi adalah perjuangan sangat  berat. Perjuangan mengendalikan diri dan hawa nafsu adalah jihad yang utama, sebagaimana  pernah disampaikan Rasulullah Muhammad Saw “Jihad yang paling utama adalah jihad melawan diri sendiri dan melawan hawanafsu”. (Riwayat Ibnu Najjar, dari Abu Dzarr Ra ).

Hawa nafsu yang dalam bahasa Alquran disebut Alhawa adalah suatu potensi yang diberikan Allah SWT kepada manusia sebagai makhluk yang mengemban tugas ke Khalifahan dimuka bumi. Nafsu tidak diberikan kepada Malaikat, dan itulah yang membedakan manusia dari Malaikat. Dengan nafsu manusia menjadi dinamis, banyak keinginan, tidak pernah merasa puas, cepat bosan, ingin sesuatu yang lain, yang baru, yang beda dari semula. Dengan nafsu manusia jadi kreatif. Dengan itu pula kita bisa menikmati kondisi dunia yang terus berubah, berkembang dan maju seperti sekarang ini.

Kita bisa bayangkan bagaimana bila seandainya bumi ini di pimpin oleh Malaikat, yang  tidak punya nafsu, tentu barangkali bumi yang dihuni manusia sejak lima ribu tahun yang lalu akan sama persis bentuknya dengan kondisi saat ini, tanpa ada sentuhan perubahan dan perkembangannya.

Itulah salah satu manfaat yang sangat berguna adanya nafsu bagi manusia. Maka sungguh tepat firman Allah SWT yang mengatakan ” Rabbana maa khalaqtahaza baathilan Subhaanaka fakina ‘azabannaar”. Yaa Tuhanku sungguh tidak ada yang sia-sia yang engkau ciptakan, Maha suci Engkau ya Allah, maka hindar kanlah kami dari azab api neraka.

Disisi lain Alhawa juga bisa menjadi alat perusak bahkan penghancur yang sangat dahsyat. Bisa merusak kondisi yang sebelumnya sudah sangat baik, dan bisa menghancur leburkan kondisi yang sebelumnya sangat utuh. Oleh karenya potensi Nafsu yang ada dalam diri setiap manusia harus selalu  dijaga, dipelihara dan dikendalikan, agar jangan menjadi liar, menjadi perusak dan menjadi tidak terkendali. Puasa satu bulan dibulan Ramadhan adalah wadah dan momen bagi ummat Islam, khususnya bagi orang-orang yang beriman  utk melatih dan memperkokoh jiwa dalam mengendalikan hawa nafsu.

Bulan Syawal, yang disebut bulan ‘Idul Fitri dimaknai sebagai bulan kembalinya ummat muslim kepada Fitrahnya, yaitu terbebas dari dosa-dosa setelah secara sungguh-sungguh dan dengan didasari iman yang kuat melakukan ibadah selama satu bulan penuh.

Fitrah diartikan sebagai suatu kondisi alami bawaan lahir dari setiap manusia yang sudah ditentukan Allah SWT. Karena Fitrah itu bawaan lahir, maka sifatnya sangat alami, murni dan suci. Fitrah tidak dapat dibuat-buat atau diada-adakan, tapi fitrah manusia itu dapat dikembangkan.

Dalam setiap diri manusia, ada beberapa potensi kefitrahan yang Allah ciptakan. Fitrah yang dimiliki manusia itu menjadi modal utama manusia untuk bisa bertahan, melanjutkan kehidupan, dan berbuat yang terbaik dalam mengisi kehidupan yang diberikan Allah kepadanya. Barangsiapa yang mampu mengelola, mengembangkan, menyesuaikan dan mempertahankan kemurnian serta kesucian fitrah dirinya seperti yang Allah berikan, maka dia sudah menjalankan kehidupan ini sesuai dengan kehendak sipemberi Fitrah, yaitu Allah Azzawajalla. Hidupnya senantiasa berada dalam kebaikan.

Beberapa Fitrah kemanusian yang Allah berikan itu antara lain;

  1. Fitrah Tauhid. Yaitu mengakui dan mengEsakan Allah semata. Hal ini disampaikan Allah dalam Alquran surat Al A’raf 172, ketika Allah mengambil  kesaksian setiap jiwa manusia. Allah berfirman “Alastu birabbikum, Qaaluu balaa Syahidna “. Bukankah aku ini Tuhanmu.?  Benar yaa Allah, Engkau Tuhan kami, kami bersaksi “. Jadi, setiap manusia yang dilahirkan  kepermukaan bumi ini sudah bersaksi mengaku bahwa Allah adalahTuhan Yang Maha Esa. Kesaksian ini terjadi pada awal kehidupan manusia dalam rahim, sebelum proses perkembangan janin berlanjut. Fitrah Tauhid sesuai dengan fitrah Agama Islam yang menjadi pedoman kehidupan
  2. Fitrah ‘Akal. Akal adalah potensi kecerdasan manusia. Akal merupakan gabungan kecerdasan yang dimiliki manusia, yaitu gabungan  dari kecerdasan Intelektual atau kecerdasan  berfikir yang wilayah pengendalinya berada di Otak. Kemudian kecerdasan Emosional atau kecerdasan  merasa, wilayah pengendalinya sekitar poros otak dan jantung dan kecerdasan Spiritual atau kecerdasan Qalbu. Ini wilayah kendali nya berada di Jantung. Dalam Alquran, orang yang mampu menggabungkan ketiga kecerdasan ini,  disebut Ulul Albaab. QS. Ali Imran, 190.Hewan tidak Allah berikan Akal, dan itulah yang membedakannya dengan manusia.  Fitrah akal berkesesuaian dgn Fitrah Penciptaan Langit dan bumi dan segala isinya  sebagai tempat tinggal manusia. Dengan Akal, manusia mampu mengeksploitasi ruang langit dan bumi untuk kepentingan kehidupannya.
  3. Fitrah Bentuk tubuh dan fungsinya. Allah menciptakan manusia dengan kondisi bentuk tubuh yang sempurna,  hal ini dijelaskan dalam Alquran sbb. “Laqad khalaqnal insaana Fii Ahsani taqwim, QS At-Tin. “Sungguh kami telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk”. Bentuk tubuh yang sempurna itu dilengkapi dengan fungsi yang sangat sesuai dengan aktivitas manusia sehari-hari dan sangat mudah mengikuti gerakan-gerakan ibadah dalam rangka mengabdi kepada Allah, sesuai dengan tatacara ibadah yang dituntun Rasulullah Muhammad Saw.
  4. Fitrah keburukan dan ketaqwaan.  Kepada jiwa manusia di ilham kan Allah  sifat keburukan dan ketaqwaan. Sebagai  mana Firman Allah dalam surat Asy-Syam ayat 7. “Demi jiwa dan penyempurnaannya, maka kami ilhamkan kedalam jiwa manusia itu sifat keburukan dan ketaqwaan. Sungguh  beruntung orang yang menyucikannya, dan sungguh merugi orang yang mengotorinya”. Fitrah ini digolongkan sebagai Fitrah Alhawa, atau fitrah keinginan atau fitrah nafsu. Fitrah Alhawa  adalah sebagai ujian bagi manusia dalam kehidupannya utk dipertanggungjawabkan nanti dihadapan Allah Azzawajalla. Fitrah Ini akan menentukan kemana tempat kembali manusia nanti, ke Syurga atau Neraka.
  5. Fitrah Naluri. Allah SwT memberikan kepada manusia naluri untuk mempertahankan kehidupan, dan melanjutkan kehidupan.

Fitrah Naluri ini pada umumnya diberikan Allah SwT  kepada seluruh makhluk hidup yang tinggal dibumi, mulai dari manusia, jin, hewan berkaki, hewan melata dan sampai tumbuh-tumbuhan.  Dengan naluri semua makhluk bisa makan dan minum sendiri, walaupun tidak pernah diajarkan bagaimana cara makan dan minum. Coba perhatikan bayi yang baru saja dilahirkan ibunya, bila puting susu ibu disodorkan kemulut bayi, secara spontan bayi bisa mengisapnya. Padahal si ibu tidak pernah mengajarkan bayinya cara mengisap susu. Ini adalah bentuk naluri manusia dlm mempertahankan hidupnya. Dengan naluri makhluk hidup bisa melangsungkan proses regenerasinya, berkembangbiak walaupun tidak pernah diajari cara berkembangbiak.

Semua Potensi Fitrah yang diberikan Allah SwT kepada manusia, sebenarnya sudah dikondisikan Allah sedekah rupa, sehingga  sesuai dan cocok dengan seluruh keadaan faktor pendukung keberadaan manusia dimuka bumi. Itulah makna dari surat Ar Ruum ayat 30 yang dikutip diawal tulisan ini. Allah menyuruh manusia utk mengikuti secara benar Agama Islam yang diciptakan Nya. Karena Agama Islam adalah  Fitrah dari Allah, sementara manusia diciptakan berlandaskan Fitrah keagamaan itu. Oleh karenya bila seseorang sudah beragama Islam dan mengikuti aturan dan tatacara kehidupan Islam secara baik, maka orang itu merasa mudah dan ringan saja, tanpa beban dalam menjalankan seluruh perintah agama dan syariat Islam.

Kembali kepada judul pembahasan, yaitu Meraih Fitrah dibulan Fitri. Jadi orang-orang yang sudah melaksanakan puasa dalam bulan Ramadhan dengan didasari keimanan yang baik dan melakukan puasa dengan sungguh-sungguh, menjaga nilai puasanya sehingga tidak cacat, sembari melakukan ibadah wajib dan memperbanyak ibadah sunnah lainnya, berdoa agar diampuni Allah dosa-dosanya, maka mereka  itulah yang dikatakan mendapatkan kemenangan dibulan Fitri. Mereka sudah mampu mengendalikan hawa nafsunya. Merekalah orang-orang yang dikatakan sudah kembali kepada kefitrahan nya. Inilah makna dari dua Hadist Rasulullah yang sangat populer dalam bulan Ramadhan yaitu”… Barang siapa berpuasa dibulan Ramadhan dan hadis lainnya, Barang siapa yang melakukan Shalat malam dibulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan perhitungan, Allah menghapuskan dosa-dosanya dimasa lalu.

Dengan diampunkan dan dihapus Allah dosa-dosanya, maka dia kembali seperti bayi yang baru lahir, bayi yang tanpa dosa namun punya modal Tauhid kepada Allah SwT, inilah Fitrah kemanusian itu. Maka dibulan Sawal, bulan Idul Fitri dia sudah meraih kembali kefitrahan dirinya, dia kembali kepada Fitrahnya.

Orang-orang yang sudah kembali kepada Fitrahnya maka orang itu sudah mencapai target berpuasa sebagaimana diinginkan  Allah, yaitu menjadi Orang yang Bertaqwa. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang telah meraih Fitrah kita dibulan Fitri ini dan mendapat predikat Taqwa dimata Allah  Azzawajalla… Aamiin, Aamiin yaa Rabbal ‘Alamiin… Wallahu A’lam… Assalamualaikum Wr Wb.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top