Mengikuti perkembangan penyakit Covid 19 (Corona) memang penting sebagai bentuk kewaspadaan diri. Kasus infeksi virus ini yang terus mengalami peningkatan hari ke hari membuat sebagian besar orang mudah khawatir, panik dan stress. Apalagi saat ini pemberitaan tentang penyakit ini banyak dilebih-lebihkan dari faktanya, diterima mentah-mentah oleh masyarakat tanpa mengkonfirmasi terlebih dahulu.
Rasa khawatir atau cemas berlebihan karena sering menerima informasi ini akhirnya membuat tubuh menciptakan gejala mirip corona virus. Akibatnya, seseorang akan berpikir bahwa ia telah terinfeksi virus corona. Padahal faktanya tidak, Kondisi ini didalam ilmu medis dikenal dengan istilah Psikosomatik.
Saat menjalani praktek dokter sehari-hari, tidak jarang ada pasien dating untuk memeriksa kesehatan karena khawatir berlebihan akan terkena penyakit Corona. Mereka membandingkan
Psikosomatik adalah suatu kondisi atau gangguan ketika pikiran memengaruhi tubuh hingga memicu munculnya keluhan fisik tanpa adanya penyakit. Gangguan Psikosomatik selama Wabah Covid 19 ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti ketakutan bila terkena corona, rasa terasing selama menjalani karantina, kesedihan dan kesepian karena jauh dari keluarga atau orang yang dikasihi, kecemasan akan kecukupan kebutuhan hidup sehari-hari, ditambah lagi kebingungan akibat informasi yang simpang siur.